PALU, TONAKODI– Kelompok rentan seperti perempuan penting  untuk terlibat aktif dalam tahapan kesuksesan pilkada 2020. Hal tersebut disampaikan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU)  Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Sahran Raden  kepada sejumlah perwakilan perempuan dalam sosialisasi pentingnya peran perempuan dalam pilkada 2020,di aula KPU Sulteng, Rabu (2/12/2020).

Sahran menambahkan bahwa dalam Pilkada 2020 berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), jumlah pemilih perempuan mencapai  988.662 dari total pemilih sebanyak  2.018.722.

“kesuksesan pilkada 2020 tidak bisa  lepas dari peran perempuan, untuk itu perempuan harus bisa lebih berpartisipasi dalam pilkada,”tuturnya.

Sementara hadir sebagai narasumber  Dr.Ir.Andi Fatmawati ,MP selaku koordinator PPGA LPPM UNTAD mengatakan bahwa peran perempuan bukan hanya sekedar pemilih tapi juga sebagai  pengontrol dalam Pilkada nanti.

Ia  mengatakan tingkat peranan perempuan dalam pemilihan mengalami  kenaikan sebesar 8,85 persen dari 1.486 calon dalam Pilkada ada 157  perempuan sebagai calon kepala daerah.

Menurutnya, beberapa hambatan yang sering terjadi dalam Pilkada yakni budaya patriaki, dimana menganggap perempuan tidak berhak untuk memimpin. Selanjutnya, perspektif masyarakat yang menganggap politik sebagai urusan laki-laki, dan keengganan perempuan untuk belajar dan kuliah tentang politik.

Selain itu, kebijakan peraturan seleksi jabatan yang masih didominasi perspektif laki-laki. Untuk itu ia berharap partispasi perempuan dalam Pilkada bisa berjalan dengan baik tanpa hambatan.

Fatmawati menambahkan, pentingya keterlibatan perempuan dalam Pilkada 2020 sebagai implementasi penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), prinsip demokrasi berbasis kesetaraan dan keadilan gender (KKG), khususnya kesetaraan hak politik perempuan.ISTIANA JW RESPECT/TIN