PALU, TONAKODI – Realisasi anggaran pelaksanaan program dan kegiatan APBD tahun anggaran 2022 di Provinsi Sulteng, disebut belum sesuai dengan target. Laporan dari Biro Pembangunan Setdaprov Sulteng menyebutkan, hingga 30 Juni 2022 persentase realisasi tersebut sebesar 29,25 persen dari target 35 persen.
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura saat memimpin Rapat Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (Tepra) Pelaksanaan Program dan Kegiatan APBD, di ruang rapat Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Senin (18/7/2022), meminta hal tersebut dapat menjadi perhatian oleh para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat Provinsi Sulteng.
“Kalau rapat Tepra berikutnya realisasi anggarannya rendah atau tidak sesuai target, saya bersama Pak Wagub akan memberikan perhatian untuk itu,” kata Gubernur, yang didampingi Wakil Gubernur, Ma’mun Amir dan Plt. Sekdaprov, Dr. Rudi Dewanto.
Selanjutnya, Gubernur menyampaikan bahwa belanja pengadaan, belanja e-katalog dan belanja barang dan jasa produksi dalam negeri menjadi perhatian serius Presiden RI, yang setiap hari selalu dievaluasi realisasinya.
Untuk itu, ia meminta agar seluruh OPD dapat melaksanakan kebijakan tersebut, dan menyampaikan laporannya setiap bulan. Jika ada OPD yang melanggar, akan menjadi perhatian serius bagi Gubernur dan Wagub.
“Kalau OPD tidak bisa menjalankan dengan baik belanja modal fisik, ke depan akan dilakukan kajian untuk dilaksanakan di Dinas Bina Marga atau Dinas PU. Kita contoh pusat, belanja modal infrastruktur dilaksanakan kementrian PUPR,” ujar Gubernur.
Pada kesempatan itu, Kepala Biro Pembangunan Setdaprov Sulteng, Arfan menyampaikan realisasi anggaran Pemerintah Provinsi secara nasional masuk pada urutan ke-22 dari 34 provinsi.
Realisasi APBD sampai dengan 30 Juni 2022 sebesar Rp1.383.330.872.038 atau 29,25 persen dari total APBD tahun 2022 sebesar Rp4.728.758.528.793.
Realisasi tersebut terbesar pada belanja operasi 83,41 persen, belanja modal 4,01 persen, dan belanja transfer 12,58 persen.
“Sesuai instruksi Gubernur kepada Kepala OPD untuk mengoptimalkan belanja melalui e-katalog dan belanja barang produksi dalam negeri dan realisasinya disampaikan pada rapim Tepra setiap bulannya. Untuk belanja pengadaan barang produksi dalam negeri melalui sistem sudah berjalan dengan baik,” kata Arfan. MS