PALU, TONAKODI.ID – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, menggelar nonton bareng (Nobar) dan diskusi film dokumenter ‘Silat Tani’, Sabtu (15/9/2022) di Nemu Buku, Kelurahan Lolu Selatan. 

Film documenter Silat Tani, dengan durasi 70 menit, merupakan film pertama dari ekspedisi Indonesia Baru, yang salah satu pengambilan gambarnya berada di kabupaten Wonosobo. Film tersebut menceriterakan kondisi petani yang ditekan berbagai kebijakan negara yang belum mendukung.

Saat staf khusus kementererian pertanian RI, Yesiah Ery Tamalagi mengatakan, dalam film documenter Silat tani, Farid Gabah dan kawan-kawan mengingatkan kita bahwa 40 tahun lagi tidak ada lagi petani.

Melihat kondisi itu, kementerian pertanian menggelontorkan program petani milenial, sehingga ada 1000 petani Milenial melakukan pertemuan di Makassar. Setiap Senin- Jumat ada pelatihan-pelatihan daring dari mulai persoalan varietas , membuat proposal, teknologi pertanian terbaru.

Ia menyebutkan , kementerian pertanian memiliki lima cara bertindak, peningkatan kapasitas produksi, diversivikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistim logistik pangan, pengembangan pertanian modern dan gerakan tiga kali ekspor.

Menteri Pertanian Yasin Limpo sendiri kata dia, bahkan menugaskan jajarannya untuk menjalin  kerjasama dengan fakultas pertanian dimanapun. Sebab menjadi pelampung Perekomian Indonesia adalah pertanian dan pahlawan sebenarnya petani.

Sementara itu, Direktur Yayasan Pendidikan Rakyat (YPR) Dodi Moidady menilai dari film ditayangkan petani itu  produsen, tapi keuntungannya 30 persen , 70 persen keuntungannya rantai distribusi panjang.

Dia menyebutkan , dari tayangan film itu juga banyak menggambarkan  permasalahan dihadapi petani di Jawa , tentu konteksnya  berbeda dengan petani ada di Timur berlawanan  dengan  taman nasioal, industri ekstraktif seperti pertambangan perkebunan sawit dan proyek strategis nasional.

Olehnya kata dia, penting pemerintah serius melihat  problem-problem dihadapi petani tidak hanya terima bantuan dari pemerintah , ada masalah serius kepastian hak penguasaan lahan.

Film dokumenter ekspedisi Indonesia baru , Silat Tani ini disutradarai oleh Dandy Laksono dengan durasi tayang 70 menit menggambarkan kondisi petani  di Wonosobo, Wadas terancam hadirnya perusahaan-perusahaan. 

Sekretaris AJI Palu, Kartini Naiggolan mengatakan , nonton bareng dan diskusi adalah cara AJI Palu mengidentifikasi hal-hal mendasar dalam dunia pertanian di Sulawesi tengah.  ” Konten film silat tani sangat  memiliki keterkaitan dengan  kondisi petani di daerah ini,” pungkasnya.MS