Laporan : Tasman Banto/Harian Mercusuar

MELALUI berbagai kegiatan sosial yang dilakukan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dua tahun terakhir ini, sudah menghabiskan dana sekitar Rp 170 miliar. Dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan itu dimanfaatkan pada lima pilar, pendidikan, kesehatan, sosial budaya, lingkungan, dan pilar ekonomi.  

“Perusahaan membentuk sebuah departemen CSR sebagai perancang sekaligus perencana kegiatan. Penyaluran CSR merupakan wujud tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat di lingkar industri,” kata Kepala Departemen Comdev CSR PT IMIP, Raden Tommy A. Prayogo.

Hal itu dijelaskan Raden kepada wartawan yang berkunjung ke Kawasan PT IMIP, Kamis (7/3) malam lalu. Hadir pula Direktur Environmental & CSR PT IMIP, Dermawati, Direktur Operasional, Irsan Widjaja, dan Direktur Komunikasi, Emilia Bassar. 

Raden menjelaskan, CSR yang disalurkan PT IMIP menekankan kolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat lingkar industri guna memunculkan ide, gagasan, dan kreativitas masyarakat.

“Luar biasa antusiasme dari masyarakat dalam menginisiasi program CSR. Ini terbukti, program-program yang dilaksanakan mendapat partisipasi aktif dari masyarakat di Kecamatan Bahodopi,” katanya.

Dia merinci, penyaluran CSR pilar pendidikan meliputi bantuan biaya pendidikan untuk tingkat perguruan tinggi bagi putra-putri Bahodopi. Kemudian pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, bantuan tenaga pendidik serta pendirian sekolah non formal.

Misalnya, pihaknya membangun rumah literasi di Pulau Sombori. Antusias masyarakat setempat luar biasa. Mereka beramai-ramai ikut anak-anaknya untuk belajar bahasa Mandarin,” kata Raden yang merasa terharu.

Di bidang pendidikan, CSR IMIP terlibat langsung membangun infrastuktur yang berkualitas, pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, hingga memberikan tenaga pengajar yang berkualitas.

“Ini diharapkan bisa menciptakan masyarakat yang cerdas dan lingkungan belajar yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa,” katanya.

Selain itu, ada pembangunan pondok pesantren Al Khairaat, pembangunan gedung SMK Al Khairaat, pembangunan gedung Poltek. Semuanya merupakan bagian dari pilar pendidikan.

Sedangkan di bidang kesehatan, beberapa kegiatan telah dilakukan PT IMIP. Di antaranya pembangunan rumah sakit umum, pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat lingkar industri, khitanan massal hingga upaya penanganan stunting.

“Rumah sakit umum yang kami bangun sudah kami serahterimakan pengelolaannya kepada pemerintah daerah Kabupaten Morowali. Rumh Sakit Pratama namanya,” kata Raden.

Sedangkan pilar sosial budaya, telah dilakukan sejumlah kegiatan seperti festival seni budaya, perbaikan jalan Trans Sulawesi, pembangunan jembatan di Desa Bahodopi maupun sponsorship lainnya.

Kemudian pilar lingkungan. “Peranan aktif dengan komunitas, PT IMIP dapat berperan dalam meminimalkan kerusakan, memantik rasa sadar dini dalam menjaga lingkungan sekitar yang pada gilirannya memperkuat kesejahteraan bersama,” jelas Tommy.

Pada pilar ini, PT IMIP terlibat langsung dalam edukasi pengelolaan sampah, pengadaan alat penunjang TPST, pengadaan sarana dan prasarana air bersih dan MCK, bantuan bak sampah, pengadaan truk sampah, aktif dalam kegiatan wold clean up day, transplantasi terumbu karang, hingga translokasi macaca tonkeana atau monyet hitam.

Sementara di pilar ekonomi, PT IMIP lebih fokus pada peningkatan sarana dan prasarana, edukasi pengolahan sampah, edukasi dan pendampingan usaha. Lalu, serapan terhadap produk dan hasil serta implementasi pada teknologi dan inovasi baru.

“Kami menyerap suplay pasokan bahan makanan dari masyarakat melalui Bumdes yang ada di Kecamatan Bahodopi. Pelatihan-pelatihan kewirausahaan hingga sistem pertanian juga telah kami lakukan,” paparnya.

Pada tahun ini, PT IMIP akan membuat sebuah desa percontohan yang nantinya bisa diikuti oleh desa-desa lain di lingkar industri.

10.000 Bibit Mangrove

Sebagai wujud program tanggung jawab sosial perusahaan, PT. IMIP menggelar kegiatan penanaman 500 bibit mangrove. Acara ini diadakan sebagai wujud kepedulian PT IMIP memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan sumber daya hutan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008 yang menentukan Hari Menanam Pohon Indonesia yang diperingati setiap tanggal 28 November.

Kegiatan penanaman mangrove dilaksanakan pada Minggu, 26 November 2023 di sekitar dermaga Jetty, di dalam area Desa Padabaho, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.

Penanaman bibit mangrove ini juga satu rangkaian dengan bakti sosial bersama Sekolah Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (SPRBBK) dan Praktek Sekolah Lapang Mangrove. 

Partisipan yang terlibat dalam acara ini antara lain meliputi peserta Sekolah PRBBK dari komunitas Relawan Bahodopi, peserta Sekolah Lapang Mangrove dari Desa Bete Bete dan Desa Padabaho, juga anggota Karang Taruna Padabaho.

Di samping itu, hadir sejumlah perwakilan manajemen perusahaan rekanan dan perusahaan Bintang Delapan Mineral (BDM) yang beroperasi di kawasan IMIP. 

Dermaga Jetty sejak lama telah direncanakan oleh CSR Sinergi Berdaya Kawasan IMIP menjadi area rehabilitasi mangrove dan desa wisata. Kegiatan penanaman 500 bibit mangrove di area ini ditujukan memenuhi kuota penanaman 10.000 pohon mangrove di dalam lingkar industri IMIP pada 2023.  

Sebagai capaian lebih jauh, pada tahun 2024 ditargetkan sebanyak 20.000 pohon mangrove telah tertanam di seluruh wilayah Kabupaten Morowali.(Habis)