PALU, TONAKODI – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulteng, dr. Komang Adi Sujendra mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap potensi penyebaran penyakit cacar monyet atau monkey pox (Mpox), meskipun saat ini jumlah kasus penyakit tersebut telah dinyatakan nihil di Indonesia.

“Tetap kita lakukan, (pengawasan) terhadap semua kemungkinan penyebaran penyakit. Ada namanya Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Tetap berjalan terus itu,” ungkap Komang, di ruang kerjanya, Senin (14/10/2024).

Ia menambahkan, sejauh ini tidak ditemukan kasus terkonfirmasi Mpox di Provinsi Sulteng. Meskipun sebelumnya sempat dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang.

“Sempat diambil data 1—2 orang, tetapi negatif hasilnya. Hanya varicella (cacar) biasa,” imbuhnya.

Komang menuturkan, dalam transformasi kesehatan setiap daerah dilengkapi dengan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) berdasarkan tingkatan masing-masing. Tujuannya, untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan masyarakat, termasuk penyebaran penyakit-penyakit.

Terkait dengan pencegahan penyebaran Mpox, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan sempat mengeluarkan edaran bernomor HK.02.02/C/2160/2024 tanggal 20 Agustus 2024 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Mpox di pintu masuk pelabuhan dan bandara yang melayani lalu lintas domestik serta di wilayah lainnya.

Sementara data dari Kemenkes RI menunjukkan, pada minggu epidemiologi ke-38 dan ke-39 2024 (15—

28 September 2024) tidak ada lagi kasus konfirmasi Mpox. Sebelumnya, tercatat 88 kasus kumulatif dari 6 provinsi di Indonesia, yakni Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, Jawa Timur dan D.I. Yogyakarta, namun kasus-kasus tersebut telah dinyatakan sembuh seluruhnya. MS