PALU, TONAKODI– Sejumlah harapan membuncah dalam benak masyarakat dari berbagai kalangan, menyoal pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada Desember 2020 nanti. Salah satunya hadir dari kalangan penyintas pelanggaran hak asasi manusia 1965 di Kota Palu.
Gagarisman, salah seorang keluarga penyintas pelanggaran HAM 1965 di Kota Palu, Minggu (11/10/2020) mengatakan, dirinya memiliki harapan kepada para calon gubernur dan calon wali kota yang akan bertarung pada pilkada nanti, siapapun yang terpilih, agar membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat yang hidupnya masih berada di bawah garis kemiskinan.
Menurutnya, terutama di situasi pandemic Covid-19 seperti saat ini, warga miskin yang terpaksa turun ke jalan untuk meminta-minta, tanpa memperdulikan protokol kesehatan, sebaiknya dikarantina dan dalamproses karantina ini diberi keterampilan dan motivasi kemandirian hidup.
Khusus untuk penyintas pelanggaran HAM 1965, dirinya meminta para calon yang terpilih, baik gubernur maupun wali kota, agar mensosialisasikan sejarah yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Menurutnya, saat ini narasi sejarah, khusunya soal pelanggaran HAM 1965 telah banyak bermunculan dari para pakar sejarah, baik di tanah air maupun luar negeri.
Selain upaya pelurusan sejarah, dirinya juga meminta agar anak dan cucu penyintas yang di masa lalu dimiskinkan secara struktural, perlu dibantu beasiswa dan diperbaiki taraf ekonominya. NURDIAN-JW RESPECT